RSS
Container Icon

"SIFAT-SIFAT ZAT DAN SIFAT-SIFAT AF'AL ALLAH SWT"

Ass.wb.wr.
Saudaraku yang seIman dan seAgama,...


sifat-sifat Allah Swt,itu ada yang termasuk dalam sebutan sifat-sifat zat dan ada yang termasuk dalam sebutan sifat-sifat Af'al (perbuatan ).

Sifat-sifat Zat yaitu sifat Tsubutiah atau sifat-sifat Maknawiyah,yakni sifat hidup,mengetahui,kuasa,berkehendak,mendengar,melihat darn berfirman.Adupun sifat-sifat itu ialah seperti sifat menciptakan dan memberi Riski.Jadi Allah yang maha menciptakan dan pemberi Riski dialah yang membuat makhluk ini dan juga mengaruniakan riski pada mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"SHALAT ADALAH TEMPAT MENCURAHKAN HAJAT KEPADA ALLAH SWT"

Shalat itu tempat bermunajat dan tempat mencurahkan kasih seorang hamba kepada Allah swt.Serta kasih sayang Allah terhadap hambanya yang dapat menampung segala rahasianya di dalam Shalat itu,dan menjadi terbit pula cahaya Ma'rifat"
          Manfaat atau hasil yang diperoleh dari shalat itu ialah tempat menyampaikan hajat kepada Allah,di situ kita berhadapan langsung dengannya tanpa ada penghalangnya.Segala hajat kita diperdengarkan serta shalat itu tempat mencurahkan kasih sayang hamba kepada Allah,juga sebaliknya kasih sayangnya Allah terhadap manusia yang akhirnya terbitlah cahaya-cahaya Ma'rifat dari jiwa orang itu.
 Allahu Akbar !!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HIJAB ALLAH ITU BERUPA CAHAYA

Andaikan Allah tidak nyata pada benda -benda alam ini.niscahaya tidak akan terjadi penglihatan padanya.Dan andaikan Allah mendhahirkan sifatnya,pasti lenyaplah alam bendanya.
yang menyebabkan segala ini menjadi nyata serta dapat melihat kepada Allah,disebabkan kenyataan Allah itu ada di belakangnya hijab itu.(penghalang).
seandainya Allah itu dhahir (nyata) dalam semua benda benda alam ini,tentu tidak mungkin adanya penglihatan kepada sifatnya pasti akan lenyaplah benda-benda yang dihadapinya.
sebagaimana yng dialami oleh Nabi musa as.ketika munajat kepada Allah supaya ditampakkan diri (zatnya) tapi dijawab oleh Allah supaya untuk melihat kepada benda yang ada disekitarnya (gunung itu).


" PERJUANGAN MENGHADAPI HAWA NAPSU "
                Seandainya tidak ada medan perjuangan melawan hawa nafsu,pasti tidak dapat trbukti perjalan orang-orang yang menuju kepada Allah,karena memang tidak ada jarak antara hamba dengan Allah yang dapat ditempuh dengan kendaraan,juga tidak ada pemutusan antara Anda dengan Allah,sehingga perlu disambung oleh hubungan anda.

Perjalan menuju kepada Allah,dimaksud ialah dengan memutuskan segala rintangan hawa nafsu dan adat kebiasaan yang menghambatnya.Tidak mungkin hati nurani dapat hidup dan bersinar kecuali setelah mematikan pengaruh hawa nafsu.Nikmat yang terbesar ialah bila telah dapat bebas dari pengaruh hawa Nafsu,sebab hawa Nafsu itu sebagai kabut tebal yang menjadi penghalang antara Anda dengan Allah SWT.
                Hawa nafsu merupakan hijab yang paling besar antara seorang hamba dengan Allah.Dengan perjuangan keras mengalahkan dan menghancurkan kehendaknya,kebahagian berjumpa dengan Allah bermakna benar.
Hatim Al-Asham berkata : " Barangsiapa yang akan masuk golongan kami harus dapat membunuh hawa nafsunya empat kali,yaitu :
  1. mati merah,yaitu menahan dan mengendalikan hawa Nafsu
  2. mati hitam,yaitu sabar dan tabah menanggung  gangguan orang lain yang menyakitkan
  3. mati putih,tahan lapar
  4. mati hijau,yaitu menghindari kemewahan hidup dan memakai pakaian yang sederhana
Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menghadapi hawa nafsu.Jangan sampai lengah,sebab nafsu seperti yang difirmankan Allah :
" sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,kecuali nafsu yang diberikan rahmat oleh Tuhanku" ( QS.Yusuf : 53)
              Hal ini,kiranya cukup sebagai pengugah kesadaran bagi orang-orang yang berakal.
al-kisah Ahmad bin Arqam Al-Balkhi,ia berkata : " sungguh aneh,mendorongku pergi ke medan berperang.sedangkan Allah berfirman "sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.(QS.Yusuf : 53 )
Sementara mengapa nafsu ini,memerintah kepadaku untuk berbuat kebaikan.Ini tidak mungkin terjadi selamanya .Namun,Nafsu ini tentu enggan diajak berjuang.Ia hanya mengiginkan bertemu dengan banyak orang.Untuk menunjukan perjuangannya kepada banyak orang sehingga mereka menyanjung dan mengaguminya,lalu mengagungkannya dan memberi kebaikan,serta memuliakannya.
Maka akupun berkata kepada Nafsuku itu : Aku tidak akan menempatkan Anda dikeramaian dan tidak memperkenalkan anda bersama banyak orang."Nafsuku menyetujui,Namun aku tetap berprasangka buruk kepadanya."Aku berkata : "Maha benar Allah dengan segala firmannya."Selanjutnya aku berkata kepada nafsu bahwa aku akan memerangi musuh Allah dengan Hina,dan menjadikan Anda (nafsu)sebagai musuh pertama yang aku perangi.Nafsu itu menyetujuinya.Maka aku berburuk sangka kepadanya.
              Lalu Ahmad bin Arqam menghitung kebaikan secara lahir yang hendak dikerjakannya,semua disetujui oleh Nafsunya.Lalu ia berkata :"Wahai Tuhanku,semoga engkau berkenan memperingatkan Nafsuku,karena aku selalu curiga terhadapnya,lagi pula aku selalu membenarkan -MU." Lalu aku dikaruniai Kasyaf seakan-akan nafsuku berkata :"Hai Ahmad,kamu telah membunuhku setiap hari ,sebab kamu mencegahku dari berbagai kesenangan dan tidak pernah menyetujui keinginanku (Nafsu).Padahal tidak seorangpun tahu,jika Kamu mati terbunuh dalam medan perang,dan aku bisa selamat dari kamu,maka orang-orang akan mengatakan :" Ahmad mati syahid."Sementara aku memperoleh kemulian,serta disebut-sebut oleh orang banyak ."Ahmad bin Arqam kemudian berkata :'Maka berdiam diri di Rumah,tidak jadi ikut berperang pada tahun itu."


                    Perhatikan bujuk nafsu dan tipu daya Nafsu,ia mendorong berlaku Riya' kepada manusia sesudah kematian,dengan amal yang tidak bisa dikerjakan sesudah mati.Waspadalah terhadap Nafsu yang selalu menipu dan mengajak berbuat kejahatan.Mantapkanlah hati saudara-saudara untuk mengingkari ajakan Nafsu dalam keadaan apapun,niscaya Saudara menjadi benar dan selamat insya Allah.kemudian hendaklah saudara-saudara dapat mengendalikan nafsu dengan kendali takwa.Tidak ada upaya untuk menamggulangi bujukan nafsu,kecuali dengan Takwa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS