Andaikan Allah tidak nyata pada benda -benda alam ini.niscahaya tidak akan terjadi penglihatan padanya.Dan andaikan Allah mendhahirkan sifatnya,pasti lenyaplah alam bendanya.
yang menyebabkan segala ini menjadi nyata serta dapat melihat kepada Allah,disebabkan kenyataan Allah itu ada di belakangnya hijab itu.(penghalang).
seandainya Allah itu dhahir (nyata) dalam semua benda benda alam ini,tentu tidak mungkin adanya penglihatan kepada sifatnya pasti akan lenyaplah benda-benda yang dihadapinya.
sebagaimana yng dialami oleh Nabi musa as.ketika munajat kepada Allah supaya ditampakkan diri (zatnya) tapi dijawab oleh Allah supaya untuk melihat kepada benda yang ada disekitarnya (gunung itu).
" PERJUANGAN MENGHADAPI HAWA NAPSU "
Seandainya tidak ada medan perjuangan melawan hawa nafsu,pasti tidak dapat trbukti perjalan orang-orang yang menuju kepada Allah,karena memang tidak ada jarak antara hamba dengan Allah yang dapat ditempuh dengan kendaraan,juga tidak ada pemutusan antara Anda dengan Allah,sehingga perlu disambung oleh hubungan anda.
Perjalan menuju kepada Allah,dimaksud ialah dengan memutuskan segala rintangan hawa nafsu dan adat kebiasaan yang menghambatnya.Tidak mungkin hati nurani dapat hidup dan bersinar kecuali setelah mematikan pengaruh hawa nafsu.Nikmat yang terbesar ialah bila telah dapat bebas dari pengaruh hawa Nafsu,sebab hawa Nafsu itu sebagai kabut tebal yang menjadi penghalang antara Anda dengan Allah SWT.
Hawa nafsu merupakan hijab yang paling besar antara seorang hamba dengan Allah.Dengan perjuangan keras mengalahkan dan menghancurkan kehendaknya,kebahagian berjumpa dengan Allah bermakna benar.
Hatim Al-Asham berkata : " Barangsiapa yang akan masuk golongan kami harus dapat membunuh hawa nafsunya empat kali,yaitu :
- mati merah,yaitu menahan dan mengendalikan hawa Nafsu
- mati hitam,yaitu sabar dan tabah menanggung gangguan orang lain yang menyakitkan
- mati putih,tahan lapar
- mati hijau,yaitu menghindari kemewahan hidup dan memakai pakaian yang sederhana
Oleh karena itu berhati-hatilah dalam menghadapi hawa nafsu.Jangan sampai lengah,sebab nafsu seperti yang difirmankan Allah :
"
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,kecuali nafsu yang diberikan rahmat oleh Tuhanku" ( QS.Yusuf : 53)
Hal ini,kiranya cukup sebagai pengugah kesadaran bagi orang-orang yang berakal.
al-kisah Ahmad bin Arqam Al-Balkhi,ia berkata : " sungguh aneh,mendorongku pergi ke medan berperang.sedangkan Allah berfirman "sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.(QS.Yusuf : 53 )
Sementara mengapa nafsu ini,memerintah kepadaku untuk berbuat kebaikan.Ini tidak mungkin terjadi selamanya .Namun,Nafsu ini tentu enggan diajak berjuang.Ia hanya mengiginkan bertemu dengan banyak orang.Untuk menunjukan perjuangannya kepada banyak orang sehingga mereka menyanjung dan mengaguminya,lalu mengagungkannya dan memberi kebaikan,serta memuliakannya.
Maka akupun berkata kepada Nafsuku itu : Aku tidak akan menempatkan Anda dikeramaian dan tidak memperkenalkan anda bersama banyak orang."Nafsuku menyetujui,Namun aku tetap berprasangka buruk kepadanya."Aku berkata : "Maha benar Allah dengan segala firmannya."Selanjutnya aku berkata kepada nafsu bahwa aku akan memerangi musuh Allah dengan Hina,dan menjadikan Anda (nafsu)sebagai musuh pertama yang aku perangi.Nafsu itu menyetujuinya.Maka aku berburuk sangka kepadanya.
Lalu Ahmad bin Arqam menghitung kebaikan secara lahir yang hendak dikerjakannya,semua disetujui oleh Nafsunya.Lalu ia berkata :"Wahai Tuhanku,semoga engkau berkenan memperingatkan Nafsuku,karena aku selalu curiga terhadapnya,lagi pula aku selalu membenarkan -MU." Lalu aku dikaruniai Kasyaf seakan-akan nafsuku berkata :"Hai Ahmad,kamu telah membunuhku setiap hari ,sebab kamu mencegahku dari berbagai kesenangan dan tidak pernah menyetujui keinginanku (Nafsu).Padahal tidak seorangpun tahu,jika Kamu mati terbunuh dalam medan perang,dan aku bisa selamat dari kamu,maka orang-orang akan mengatakan :" Ahmad mati syahid."Sementara aku memperoleh kemulian,serta disebut-sebut oleh orang banyak ."Ahmad bin Arqam kemudian berkata :'Maka berdiam diri di Rumah,tidak jadi ikut berperang pada tahun itu."
Perhatikan bujuk nafsu dan tipu daya Nafsu,ia mendorong berlaku
Riya' kepada manusia sesudah kematian,dengan amal yang tidak bisa dikerjakan sesudah mati.Waspadalah terhadap Nafsu yang selalu menipu dan mengajak berbuat kejahatan.Mantapkanlah hati saudara-saudara untuk mengingkari ajakan Nafsu dalam keadaan apapun,niscaya Saudara menjadi benar dan selamat insya Allah.kemudian hendaklah saudara-saudara dapat mengendalikan nafsu dengan kendali takwa.Tidak ada upaya untuk menamggulangi bujukan nafsu,kecuali dengan Takwa.